Jumat, 05 Oktober 2012

Teman

Ini bukan cerita sinetron atau FTV yang didramatisasi. Ini juga bukan gosip para selebritis yang dikemas dalam sebuah infotaiment untuk suatu kepentingan. Ini nyata! Aku tidak tahu bagaimana memposisikan diri diantara teman-teman yang sangat aku sayangi. Belakangan memang sedang dihadapkan pada cerita-cerita dari teman-teman yang luar biasa ini. Sampai-sampai aku mengabaikan ceritaku sendiri. Oke bukan itu poinnya. Aku suka berbagi cerita dengan teman-teman yang bagiku mereka semua luar biasa dengan cerita di hidupnya masing-masing. Oke aku akan mulai cerita, oya sebelumnya untuk menjaga kerahasiaan nama temanku ini, aku akan menggunakan nama bunga, bukan bunga tapi varian bunganya gitu maksudku, hhehe.. 

LILI
Aku dan Lili memang tidak cukup dekat. karena kita hanya sebatas ngobrol dan cerita disaat aku dan Lili bertemu, tapi saat cerita kita bisa melupakan waktu. Lili berencana menikah bulan depan. Dan sekedar informasi, karena sudah bulan depan, otomatis semua preparation sudah bisa dipastikan 90% done. Hanya tinggal sebar undangan dan ijab qobulnya. Belakangan Lili cerita kalau sedang ada problem dengan si calon nya. Aku bilang mungkin ini hanya ujian mendekati hari H saja. Tapi semakin Lili bercerita, aku mulai merasa aneh dengan semua ceritanya. Seperti si cowok yang susah dihubungi, dengan alasan kesibukannya. Kemudian benar-benar tidak mau bertemu untuk menyelesaikan masalah yang ada, poin berikutnya adalah memblokir akun social media milik Lili, kemudian menonaktifkan ponsel, HALOOOO ini ada apa?? Dan semalem Lili menangis dan bertumpah air mata, aku nggak ngerti, aku harus bagaimana. Si calon Lili menghubungi Lili dan berkata 
"Aku sudah datang kerumah dengan orang tuaku, aku sudah membatalkan semuanya, sudah yaa..." 
Sudah? Gitu aja? Ya Allah difikir ngebatalin maen, ngebatalin jalan atau apa sih ini. Sakit lah, terluka lah, apa kata orang? Sementara kabar rencana pernikahan sudah didengar beberapa kerabat. Ini apa-apaan, semacam penghinaan. Bukan hanya itu, tapi pengeluaran yang berhubungan dengan pelaksanaan pernikahan pun juga sudah dibayarkan. Trus?? Dimana tanggung jawab seorang laki-laki itu, aduh jadi ikutan gemes toh aku, huhhhh....
"Gapapa, mending selesai sekarang daripada nanti-nanti" 
Bukan ini poinnya Lili, tapi kenapa setelah sejauh ini. Kenapa aroma-aroma kebusukan ini tidak tercium diawal cerita kalian? Kenapa harus sampai melukai hati dan perasaan mu, bahkan bukan hanya hati dan perasaanmu saja, tapi seluruh keluargamu. Ini bukan masalah sepele loh, seriusan. Sampai aku tidak bisa berbuat apa-apa. Semoga Allah memberikan hati yang luar biasa untukmu Lili, semoga juga Allah memberikan cinta yang lebih besar lagi untukmu, amin. Hug..

3 komentar:

  1. Wew, cowoknya tega banget :( turut bersedih buat lili :( semoga dia sanggup menghadapi cobaan ini :(

    Tetap semangat ya :) Tuhan memberkati

    BalasHapus
  2. kebangetan buanget teganya..
    sedih :(

    BalasHapus
  3. Untung Gua Sebagai Cow kaga kya gitu !!! hueueueue *snyum.lebarr

    BalasHapus

Jumat, 05 Oktober 2012

Teman

Ini bukan cerita sinetron atau FTV yang didramatisasi. Ini juga bukan gosip para selebritis yang dikemas dalam sebuah infotaiment untuk suatu kepentingan. Ini nyata! Aku tidak tahu bagaimana memposisikan diri diantara teman-teman yang sangat aku sayangi. Belakangan memang sedang dihadapkan pada cerita-cerita dari teman-teman yang luar biasa ini. Sampai-sampai aku mengabaikan ceritaku sendiri. Oke bukan itu poinnya. Aku suka berbagi cerita dengan teman-teman yang bagiku mereka semua luar biasa dengan cerita di hidupnya masing-masing. Oke aku akan mulai cerita, oya sebelumnya untuk menjaga kerahasiaan nama temanku ini, aku akan menggunakan nama bunga, bukan bunga tapi varian bunganya gitu maksudku, hhehe.. 

LILI
Aku dan Lili memang tidak cukup dekat. karena kita hanya sebatas ngobrol dan cerita disaat aku dan Lili bertemu, tapi saat cerita kita bisa melupakan waktu. Lili berencana menikah bulan depan. Dan sekedar informasi, karena sudah bulan depan, otomatis semua preparation sudah bisa dipastikan 90% done. Hanya tinggal sebar undangan dan ijab qobulnya. Belakangan Lili cerita kalau sedang ada problem dengan si calon nya. Aku bilang mungkin ini hanya ujian mendekati hari H saja. Tapi semakin Lili bercerita, aku mulai merasa aneh dengan semua ceritanya. Seperti si cowok yang susah dihubungi, dengan alasan kesibukannya. Kemudian benar-benar tidak mau bertemu untuk menyelesaikan masalah yang ada, poin berikutnya adalah memblokir akun social media milik Lili, kemudian menonaktifkan ponsel, HALOOOO ini ada apa?? Dan semalem Lili menangis dan bertumpah air mata, aku nggak ngerti, aku harus bagaimana. Si calon Lili menghubungi Lili dan berkata 
"Aku sudah datang kerumah dengan orang tuaku, aku sudah membatalkan semuanya, sudah yaa..." 
Sudah? Gitu aja? Ya Allah difikir ngebatalin maen, ngebatalin jalan atau apa sih ini. Sakit lah, terluka lah, apa kata orang? Sementara kabar rencana pernikahan sudah didengar beberapa kerabat. Ini apa-apaan, semacam penghinaan. Bukan hanya itu, tapi pengeluaran yang berhubungan dengan pelaksanaan pernikahan pun juga sudah dibayarkan. Trus?? Dimana tanggung jawab seorang laki-laki itu, aduh jadi ikutan gemes toh aku, huhhhh....
"Gapapa, mending selesai sekarang daripada nanti-nanti" 
Bukan ini poinnya Lili, tapi kenapa setelah sejauh ini. Kenapa aroma-aroma kebusukan ini tidak tercium diawal cerita kalian? Kenapa harus sampai melukai hati dan perasaan mu, bahkan bukan hanya hati dan perasaanmu saja, tapi seluruh keluargamu. Ini bukan masalah sepele loh, seriusan. Sampai aku tidak bisa berbuat apa-apa. Semoga Allah memberikan hati yang luar biasa untukmu Lili, semoga juga Allah memberikan cinta yang lebih besar lagi untukmu, amin. Hug..

3 komentar:

  1. Wew, cowoknya tega banget :( turut bersedih buat lili :( semoga dia sanggup menghadapi cobaan ini :(

    Tetap semangat ya :) Tuhan memberkati

    BalasHapus
  2. kebangetan buanget teganya..
    sedih :(

    BalasHapus
  3. Untung Gua Sebagai Cow kaga kya gitu !!! hueueueue *snyum.lebarr

    BalasHapus