Jumat, 28 Desember 2012

Untitled

Begitulah dia, dengan entengnya menanggapi setiap keterjadian. Katanya, berhenti saja bila lelah. Katanya kalau jenuh ya sudahi saja. Kata dia aku pemalas, atau apa ya yang bisa menganalogikan sedikit-sedikit malas. Tapi ku jawab aku tidak pemalas, hanya saja aku tidak bisa mengontrol dan memanaj mood ku dengan baik, yaa semacam moody lah. Aku rasa masalah moody tidak hanya terjadi padaku saja, tapi sepertinya ini terjadi pada wanita-wanita lain apalagi dikala siklus PMS, ya kaan?? Iya mungkin ini semacam pembelaan diri, tapi ya beginilah aku. Selama laki-laki ingin bersama seorang perempuan, pasti mereka akan menghadapi moody nya wanita.

Pernah beberapa kali bicaranya sungguh menyakitkan, oke mungkin aku juga sering kali seperti itu. Tapi tidak disaat seperti ini, sampai aku pernah menanyakan apa maksud dari rangkaian kata yang dia ucapkan kepadaku, tapi tak juga ada jawaban. Jadi tak pernah ada penyelesaian. Kadang aku pernah menangkap gurat kecewa diwajahnya, iya kecewa terhadapku sepertinya. Disaat itu pula aku melihat pada pribadiku, apa ada yang salah dengan aku dan apa yang telah aku lakukan?

Aku telah berusaha semampuku, menyamakan ritme perjalanan ini. Jadi jangan terus menerus menekanku untuk berlari mengikutimu. Ada hal yang membuatku tak nyaman denganmu, dan harusnya kamu tahu itu. Bukan berhenti yang aku harapkan, tapi kalau itu maumu??

Maka akan kujawab dengan hembusan nafas yang panjang, iya yang panjang sekali. 
Kalau dia tak juga mengerti artinya, maka itu artinya.. 
Ahh sudahlah :')
Random Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 28 Desember 2012

Untitled

Begitulah dia, dengan entengnya menanggapi setiap keterjadian. Katanya, berhenti saja bila lelah. Katanya kalau jenuh ya sudahi saja. Kata dia aku pemalas, atau apa ya yang bisa menganalogikan sedikit-sedikit malas. Tapi ku jawab aku tidak pemalas, hanya saja aku tidak bisa mengontrol dan memanaj mood ku dengan baik, yaa semacam moody lah. Aku rasa masalah moody tidak hanya terjadi padaku saja, tapi sepertinya ini terjadi pada wanita-wanita lain apalagi dikala siklus PMS, ya kaan?? Iya mungkin ini semacam pembelaan diri, tapi ya beginilah aku. Selama laki-laki ingin bersama seorang perempuan, pasti mereka akan menghadapi moody nya wanita.

Pernah beberapa kali bicaranya sungguh menyakitkan, oke mungkin aku juga sering kali seperti itu. Tapi tidak disaat seperti ini, sampai aku pernah menanyakan apa maksud dari rangkaian kata yang dia ucapkan kepadaku, tapi tak juga ada jawaban. Jadi tak pernah ada penyelesaian. Kadang aku pernah menangkap gurat kecewa diwajahnya, iya kecewa terhadapku sepertinya. Disaat itu pula aku melihat pada pribadiku, apa ada yang salah dengan aku dan apa yang telah aku lakukan?

Aku telah berusaha semampuku, menyamakan ritme perjalanan ini. Jadi jangan terus menerus menekanku untuk berlari mengikutimu. Ada hal yang membuatku tak nyaman denganmu, dan harusnya kamu tahu itu. Bukan berhenti yang aku harapkan, tapi kalau itu maumu??

Maka akan kujawab dengan hembusan nafas yang panjang, iya yang panjang sekali. 
Kalau dia tak juga mengerti artinya, maka itu artinya.. 
Ahh sudahlah :')
Random Google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar